Kamis, Desember 22, 2011
Akibat Kamar Terlalu Kotor
Akhir-akhir ini gue gak bisa tidur. Penyebabnya bukan karena gue keseringan begadang atau insomnia lagi. tapi semua ini karena kamar yang terlalu kotor....

Entah kenapa setiap kali gue bangun tidur kok badan pada bentol-bentol gini. Terus sebelum tidur juga gue susah banget tidurnya, garuk-garuk mulu...padahal nyamuk di kamar gue jarang, meskipun kamar gue lebih tepatnya cuma teras yang disulap jadi kamar berdinding triplek

Anyway, kalian percaya gak ada “kutu kasur”? seriously, sampai saat ini gue masih mengira ini semua karena kutu kasur! Dan plus akibat kamar terlalu kotor juga!

Dulu waktu masih di kamar sendiri, di rumah gue. nyokap atau pembantu pasti ngebersihin kamar gue tiap seminggu sekali. Gue juga ngikut ngeberesin dong.

Sekarang udah jauh gini, jadi susah mau bersih-bersih kamar sendiri. hanya wacana dan wacana. Debu dimana-mana. Kuman-kuman nempel di karpet. Kalo urusan piring sendok serta gelas sih udah ada yang nyuciin dari pembantu kos. Tapi yang namanya pembantu kos tetaplah seorang pembantu kos, kadang nyuciinnya gak bersih, kadang bekas sabun cucinya masih nempel di sendok.

Kalo kata temen kosan gue di kamar sebelah, “enaknya punya cewek tuh ada yang beresin kamar kita, peng!”

Kata-kata dia sih ada benernya, karena dia punya cewek. lah gue? sudah terbuang percuma...

Maksudnya sih bukan punya pacar agar punya pembantu, tapi harus gue akui tangan cewek itu lebih cekatan ketimbang cowok. Dan biasanya kalo udah niat beresin, pasti cewek ngelakuin! Beda sama cowok yang kebanyakan hanya wacana.. alias malesnya gak ketulungan...

Sekarang gue duduk merhatiin sekliling kamar gue. penuh debu. Barang tersusun tidak teratur. Dan... ehm, “kutu kasur”

Memang... memang sudah seharusnya gue membereskan kamar sejak dulu. Merapihkan tata letak kamar yang amburadul. Dan membersihkan yang terlanjur jatuh di lantai.

Well, seandainya ada nyokap disini, pasti udah dari dulu kamar gue tertata rapih, bersih, kinclong deh...



Jadi kebayang nyokap... oiya, selamat hari ibu. Dengan kasih sayangnya yang begitu tulus menjadikan kita manusia yang mandiri. Semoga. :)
blog-indonesia.com
Jumat, Desember 16, 2011
Memento Mori


Pada suatu ketika hujan lebat tiba... langit mengabu-abu...

Aku jadi teringat tentang cerita orang yang menemukan serendipity bertahun-tahun lalu.

Orang itu datang kepada saya dan menanyakan segalanya tentang saya. Begitu juga sebaliknya yang saya lakukan...

singkat cerita, orang itu selalu kembali pada saya dan bekeluh kesah. Sebenarnya ada cinta yang tumbuh pada saat itu, saya menerka. Meski akhirnya saya yang kepedean.

Aneh, serendipity membuat kita jatuh cinta pada seseorang yang tidak kita kenal. Bahkan mungkin tidak nyata wujudnya. Bahaya. Saya benar-benar menghentikan kegiatan ini.

Tapi tidak demikian, serendipity benar-benar ada, membawanya dan aku menyeberangi dunia nyata. Menjebatani segaris mata yang selama ini menuntun kami ketika menjelajahi dunia maya.

Dia benci akan hujan. Seolah dia hanya senang pada matahari. Semenatara aku senang ketika hujan datang.. seolah airnya mampu membasahi segala kesalahan yang telah ku perbuat... kita berbeda, namun sama. Sama dalam cinta. Mungkin, hanya waktu itu saja kami menemukan persamaan dalam cinta.

Lama tak kudengar kabarnya lagi... hari ini, kabar duka menyelimuti ruang yang sedang menunggu seseorang untuk belajar bersama-sama, ruang kuliah pada waktu itu riuh, hanya aku yang tampak kusut...

napas tertahan, rongga dada ku tepuk lamban demi percaya bahwa ini tidak nyata.. namun kabar ternyata benar..

Berita duka, walau ditulis dengan pemilihan kata yang terindah sekalipun, namun aksaranya adalah anak panah. Semoga yang disana selalu diberikan ketabahan dari yang Maha Kuasa. Walau ku tahu, air mata akan mengalir deras, akan ada setetes yang jatuh turun ketanah. Dan dia akan merindukan kepergiannya untuk waktu yang lama.

Yang kutahu, dirinya sekuat baja. Hatinya tidak mudah patah. Kesepian bukan teman terbaiknya. Dan mungkin menurutnya, hidup adalah hari ini, bukan kemarin, bukan juga besok.

Tapi dari yang kutahu tentang wanita, tetap saja wanita...

dia akan menangis, dia akan mudah diam, dan dia sulit sekali di tebak..

kabar duka tentang kematian seseorang yang ia cintai dari lahir atau mungkin bahkan dari rahim. Terlihat jelas meski kita tidak saling berpandangan, hanya berupa kata, ekspresi, dan makna emoticon belaka. Seluruh jiwa kosong bertabrakan dari layar handphone. Tetap ku rasakan ada pasrah yang berserah. Namun ada juga tanya yang mengundang mengapa.

Tanya adalah punya yang bertanya, namun jawaban selalu berasal dari yang punya segalanya. Segala macam rupa tanya, akan terjawab kelak. Dan mereka yang sudah lelap ditanah sana, yang sudah menemukan jawabannya.

Bisa kurasakan saat ini dia menangis. Bertanya “mengapa”... mengapa dirinya? Mengapa bukan yang lainnya? Mengapa bukan milik orang-orang yang dosanya melebihi dirinya?

Saat ini, mungkin percuma bila ku hibur, jauh juga jaraknya.... percuma juga ku bagikan kata-kata bijak untuknya. Selain bisa bilang tidak setuju pada kata bijak, aku membiarkannya menangis, melepas segala lara yang akan dia sentuh selama bertahun-tahun kedepan. Aku tidak mau dia memikirkan aku, yang aku mau dia pikirkan dirinya sendiri.

kalau tanya tidak mampu terjawab, mungkin diam solusinya...

bisa kurasakan akan kehilangan yang melahirkan ke bumi. Rasanya baru kemarin saya bahagia dengan ulang tahun ibu saya. Saya bahagia karena Tuhan masih memberikan umur kepada ibu saya.

Saya berat untuk melanjutkan tulisan....

Disini kita bicara. Meski raga diam. Dengan hati telanjang. Lepaslah belenggu diantara kita. Sesungguhnya lepaslah. Sesuatu yang hilang. Sudah kita temukan. Walau mimpi ternyata. Kata hati sebenarnya. Bahwa sepi itu nyata. Dan rindu itu... ku bagi padamu..

Hei, yang disana. Padamu aku berkunjung, menjenguk keberhintan waktu. Pada diriku sendiri aku bertamu, menanyakan keberhentian waktuku.

Siapa yang telah menyelinap dan mengambil matahari?
blog-indonesia.com
Selasa, Desember 13, 2011
In The Sky Has Turned Grey

Pernah merasakan terlalu larut dalam sebuah lagu? Entah itu lagu favorit, entah itu lagu yang memang kesannya mendalam, atau hanya lagu yang liriknya mampu membuat pendengar (yaitu kita) terenyuh?

Bagi sebagian yang geek terhadap musik, mungkin selalu berusaha mendapatkan momen dimana sebuah lagu mampu membuat hati jadi lemas.

Seperti halnya mendengar rintihan Arina di Hyperballad-nya Mocca. Atau sepulang dari kegiatan yang membuat sibuk seharian mendengar lagu-lagu milik The Script yang berhasil menitihkan air mata.

Bagi gue, sebuah lagu adalah putaran balik dari masa lalu, paling tidak itulah kriteria lagu favorit gue, silahkan menebak-nebak sendiri...

Kemarin malam, sebagian daerah Jogja sedang dilanda hujan dadakan. Petir bergemuruh seakan lupa akan daratan..

Maka dengan secangkir kopi+internet+lagu menjadikan satu kamar kos di daerah Pandega ini seperti surga. Sangat tenang, bahkan lebih tenang jika gue tidur lebih cepat karena hujan..

Tapi tidak, gue harus berselancar di dunia maya demi tugas, demi dosen yang sudah selayaknya mendapatkan gelar professor komodo hehe..

Kenapa professor komodo? Karena (maaf) tampangnya lebih mirip komodo ketimbang dosen Negosiasi Bisnis. Maafkan saya pak! Kalo anda membaca tulisan ini, bukan karena saya tidak suka dengan anda, melainkan saya mengagumi anda sebagai dosen favorit saya. Saya akan mengisi kolom kuisoner dengan baik terhadap anda. :D Dosen yang baik itu layaknya ayah yang mengajari anaknya naik sepeda, sekali belajar, ga akan mungkin lupa cara menaikinya.

Maka tepat rasanya saat hujan begini ditemani tiga elemen tadi dan sebuah tugas dari dosen favorit..

Telinga gue berhenti diantara beberapa lagu, hmm Sara Bareilles, Mocca, He Is We, Do As Infinity, dan Ten2five.. suara wanita selalu mampu mengoyak perasaan lelaki. Always.. tidak percaya? Sekuat apapun lelaki, namun gue sebagai lelaki pun selalu yakin bahwa akan terenyuh jika mendengar nyanyian dari wanita...

Bermain dengan teater pikiran dilatar belakangi sebuah lagu membuat gue selalu ketagihan. Entah kenapa. Atau mungkin ada cerita di balik lagu itu. yang hanya gue yang tau... mungkin juga dia.

Dan entah kenapa beberapa lagu itu juga yang membawa orang-orang dari masa lalu kini datang lagi. teman lama gue yang merupakan wanita, gebetan gue yang dulu menolak gue, juga beberapa mantan yang kini kembali berawal dari menanyakan “hay, apa kabar?”.

Tapi tetap, ada satu yang tidak bisa kembali. Bagian dari masalalu yang sudah sepatutnya gue melupakan dan move on. Berkali-kali gue bilang “move on” tapi berkali-kali juga gue berhenti pada satu titik, gue stay on. Mungkin lama-lama jadi oon..

Aah bagaimana tidak, mungkin hampir disetiap gue update blog, selalu teringat tentang dia, selalu ingin menuliskan dia... maaf, saya rasa tidak bisa....mungkin dia lebih dari sekedar kata-kata... lebih dari sekedar cerita... sudahlah, masa lalu tetap masa lalu, tetap menjadi bagian hidup...

Dan sampai saat ini, perhatian gue selalu dialihkan pada kegiatan yang menurut gue tidak pernah membosankan, foto atau film... biarlah hanya ini karya yang gue punya...

Bukan bermaksud melebih-lebihkan, menurut gue foto/film dapat menjadi media sebuah evolusi cinta. Mutasi pendekatan atau bahkan komunikasi, lebih dari sekedar pertukaran rahasia akan rasa manis atau pahit.

it's situation where it rains that brought our memory on things that are small but pleasant. and it is only at certain moments. we again have to ponder. why it all happened so quickly without any reason for her to go. that's why has the sky turned gray.

akhir kata saya kutip dari tweet mas moammar emka
"senja adalah tanda tanya. ketika langit sebentar berkemuning jingga, sebentar kemudian pekat mengabu-abu"
blog-indonesia.com
Kamis, Desember 08, 2011
Daddy, your words is true
Sudah lama tidak memosting, sudah lama juga gue meninggalkan blog ini. Bukan karena gue sok sibuk. Tapi memang benar. Ada yang ganjil di blog gue. Itu terasa pada teman gue yg membaca blog ini, sehabis dia membaca lalu bilang kepada gue bahwa tulisan disini mengalami perubahan yang bisa dikatakan “salto”

Gue memang sudah jarang sekali update. Bahkan malas untuk menulis disini lagi. sempat gue ingin menghapus blog ini. Artinya gue ingin menghapus memori yang tersimpan di kota kecil ini sebelum akhirnya ada seseorang yang menemukannya lalu menyelamatkan hidup gue yang selalu ketergantungan dengan tulisan. Ah menyebalkan! Kalau saja gue gak ingat semua kenang-kenangan yang ada di blog ini, udah dari dulu gue hapus dan menyatakan diri kalau gue bukan “blogger” tapi gue adalah pembuat cerita. Karena gue suka bercerita kepada siapa saja dan dimana saja. Atau lebih tepatnya curhat. Peduli setan orang yang bilang “anda banci”

Tapi ya sudahlah, itu hanya pikiran yang sempat terlintas. Nanti gue akan bahas lebih lanjut lagi...

but more than this, there is the classic story should I continue to remember

ada teman yang pernah bilang kalau dirinya tidak akan meninggalkan kota kelahirannya kalau hanya untuk mengejar angan. Angan tidak akan berguna di kota ini jika yang anda butuhkan adalah kesejahteraan manusia di dalamnya.

Kata-katanya seakan membuat gue mau muntah. Mungkin dia menyindir gue, mungkin dia satu-satunya makhluk yang tidak ingin mempunyai mimpi menguasai kota lain, atau mungkin dia tidak punya mimpi sama sekali?

Tapi kenyataan berkata lain, hingga kini dia benar-benar optimis di kotanya sendiri. perlahan tapi pasti, gue yakin kelak dia membuktikan omongannya. Gue terkejut.

Gue salah besar terhadapnya. Yang gue bisa lakukan melihatnya adalah menuliskan kata-kata itu disini. ya, di blog ini. Sekali lagi, gue hanya merasa ketergantungan terhadap tulisan tidak bisa di sembuhkan. Sometimes I'm wrong, but most of the time I'm write.

Mungkin gue akan mengutip dari status bbm-nya Deden, temen gue bahwa orang yang berhasil mempunyai masa lalu, tapi orang yang hancur mempunyai masa depan.

Well, sudah seharusnya gue menghapus blog ini sejak dulu. Tapi... yah, hanya menyisakan kata “tapi” tanpa alasan yg jelas...

Daddy, your words is true, ketika ia bilang tidak ada yang enak hidup di kota orang lain, kau harus berjuang sampai kau berkuasa di tempat itu.

Gue yang ingin terbang bebas, sebelum kembali membawa prestasi. Hehe.

but dad, i think you're brilliant! I was the son of your time that you admire.

Aaaah i miss you home...

blog-indonesia.com