Jumat, Maret 04, 2011
Dua Kota Dalam Satu Pulau (part 1)

Hello, apa kabar? Aahaha sekedar menyapa pemirsa semua *gaya tukul

Eniwei postingan kali ini gue nyadar untuk beberapa hal. Gue pengen cerita banyak tapi saking banyaknya yang pengen gue tulis akhirnya jadi gak tau apa yang mau gue ceritain duluan hahaha..

Well, akhir akhir ini gue lagi mempelajari sesuatu hal yang baru, yaitu memfoto.. dulu gue sih memfoto adalah hobby, terutama gue lebih suka ke foto foto lomo, eh gak lama ini gue lagi ketagihan foto foto gitu.. dan akhirnya berangkat dari hobby gue pengen bisa dan pengen profesional... beuduuuuh daripada profesional dalam bidang ngupil mendingan profesional dalam bidang foto. Eh bahasa kerennya memotret ye..

Tapi kuliah gue tetep jadi prioritas utama, gue sadar betul gak bisa ngejalanin semuanya, antara memotret dan kuliah.. maka dari itulah prioritas utama gue adalah kuliah. KULIAH.

Walaupun emang ada beberapa orang (yang sebenernya gue tau) mencemooh gue, tapi gue harus membuktikan kepada mereka, bahwa gue mampu memberikan prioritas utama gue: KULIAH. kepada mereka. well, gue cuman menduga aja, mereka tersenyum di depan gue, tapi memandang rendah gue dari belakang. Hanya menduga loh, bukan berati gue tau..

Ini yang menjadi motivasi gue. gue inget satu hal. Pernah temen gue, Fajar, ngomong gini ke gue waktu awal awal semester yang lalu, disaat gue mulai gak betah berada disini, disaat gue mulai menyerah disini (di jogja)

"hen, inget, kita itu gak tau apa yang akan terjadi hari esok, kita sebagai manusia harus tetap berjalan, walaupun apapun itu yang terjadi, hadapin aja tantangan yang ada di depan mata, masalah keputusan, cuma kita yang bisa memutuskan..masa lalu, kita jadikan pelajaran yang berharga buat kita..inget hen, kita harus belajar pada masa lalu dari pengalaman kita..guru yang terbaik itu adalah pengalaman..hen!"

Dia (fajar) bilang gitu ke gue, gue masih inget banget..

Pelajaran berharga dari gue, terutama dari sahabat gue sendiri. inilah orang yang selalu setia mendengarkan keluhan lo dan siap membantu tanpa berharap dibantu. Dia adalah sahabat.

Kalimat itu menjadi kunci bagi gue untuk terus bertahan disini. di jogja, walaupun gue setiap hari mengeluh karena segala macem hal yang gak gue temuin saat gue di cilegon atau di rumah sendiri.

Alasan kenapa gue survive dan gak mau “berhenti” disini. here i am.



Dan sudah sejauh ini semester gue, gue tetep gak menyerah dalam memperbaiki apa yang seharusnya gue perbaiki, gak menyerah dalam menjalankan apa yang seharusnya gue jalankan, dan gak pernah menyerah gue terus berdiri, gue gak pernah statis...

gue berwarna hijau! Berpikir positif, menciptakan apa yang gue bisa dan gue mau, tetap merendah, seperti kota jogja, istimewa namun tetap berhati nyaman.

Makanya waktu rapat pengurusan IKPMC (ikatan keluarga pelajar mahasiswa cilegon) yang baru gue mengusulkan ingin membuat film untuk mereka. tepatnya untuk kita semua yang sebagai perantau.

DUA KOTA DALAM SATU PULAU: dedicate to IKPMC and foreigners students. Gue dedikasikan film ini untuk IKPMC dan mahasiswa perantau lainnya, bukan Cuma jogja-cilegon aja tapi SEMUA.

Film ini film dokumenter. Agak membosankan memang kalo menonton film dokumenter, tapi LAGINELUR HOMEMADE akan membuatnya menjadi tidak membosankan.

Gue akan bikin film dokumenter ini begitu dinamis, dan yang jelas seru. karena rata rata orang ingin menonton film yang seru, menarik, dan tidak bosan untuk ditonton.

Gue gak janji, tapi gue akan berusaha

Film DUA KOTA DALAM SATU PULAU, sebenernya gue ambil dari cerpen gue. waktu itu judul ini gue pake di cerpen di buku gue. tapiiii sampe sekarang pun gue belum dapet kabar dari penerbit, entah naskah gue nyampe apa enggak.

Nah, mumpung dalam kesempatan ini, gue angkat kembali cerpen gue dalam sebuah film dokumenter, bukan ceritanya sih.. tapi mungkin idenya kali yah hehehe..

Filmnya sendiri sampe sekarang udah setengah jalan, karena ini adalah film dokumenter, gue bikin skripnya juga dikit tapi banyak kok kejadian kejadian seru selama shooting, rupanya shoot tanpa adegan yang dibuat buat itu LEBIH KEREN! Namanya juga natural hehehe..

Dalam film kemungkinan “taste”-nya mirip mirip sama film dokumenter sebelumnya yg pernah gue bikin waktu SMA, Memorandum Kosong Satu. Tapi bukan gak mungkin nanti gue bakalan ngehadirin “taste” baru di film DUA KOTA DALAM SATU PULAU.

Nangkep kan? So, film ini akan terasa berbeda dari film dokumenter sebelumnya. Kalo elo udah pernah liat film I’M WATCHING YEYE CREW ON THE BEHIND CAMERA! pasti bakalan ngerasain “taste” yang berbeda juga, karena itu adalah film dokumenter sebenernya! Hehe cuman gue sajikan dalam film dokumenter yang berbeda.




DUA KOTA DALAM SATU PULAU. Kalian juga pasti nangkep dari judulnya, menceritakan tentang suka duka selama jadi mahasiswa perantauan, dipisah dalam dua kota yang berbeda namun tetap dalam satu pulau.

YA. Kalian harusnya sadar, kita cuman dipisah dalam beberapa jarak doang, kita masih berada dalam pulau yang sama. Kita masih tetap berada di Indonesia, kita tetap berada di bumi, dan gak akan lari jauh kemana.

Beberapa temen gue pernah berhubungan long distance, dan berakhir dengan tragis, alias diputusin.. alasanannya jarak.

Gue juga sering ngeliat temen pada akhir bulan selalu ngeluh karena belum dikirimin duit dari orang tua, alesannya jarak dan segala macemnya.

Apalagi hal yang paling menyulitkan bagi seorang mahasiwa perantau, apalagi yang masih baru. Sering HOMESICK! Lagi lagi alesannya karena jarak.

Kenapa bisa begitu?

Iya, JARAK. Bagi yang gak terbiasa dengan jarak, mungkin akan menemui kesulitan untuk bertahan hidup. Lebay? memang, tapi kenyataannya memang begitu.

Bagi gue, inilah penyakit bagi orang yang selalu merasa baru di tempat yang di anggap masih baru.

Merasa selalu seperti alien yang gak bisa beradaptasi di bumi karena gak terbiasa. Dalam hal ini, gue adalah alien di suatu kota yang berbeda dari biasanya.

Cilegon dan Jogja. Bahkan kota kota lainnya, dalam kedua kota tersebut emang berada dalam 1 pulau yang sama, tapi jarak yang memisahkan 2 kota tersebut sangat jauh.

HEY! SEDANG APA ELO DISINI?

Lalukanlah apa yang jadi tujuan lo waktu berada dalam kota asal lo, apa yang elo rencanakan sebelumnya ya lakukan saja disini!

Finally, buat yang berada di negeri orang, di kota orang, jangan ngerasa sedih karena jauh dari orang tua atau temen-temen. Jangan pernah ngerasa kalah, jangan pernah ngerasa kesepian, berusahalah dan nikmatin aja apa yang ada.

Karena gue pikir, kita sedang ditunggu oleh orang-orang disana untuk melihat kita berhasil. Inget, sejuta pengalaman yang berharga adalah guru buat kita.

Dan sewaktu kita telah menyelesaikan apa yang ada di kota orang, akan ada banyak cerita yang akan kita berikan kepada mereka. Dan mereka akan menyambut kita untuk tersenyum bersama.
3 Comments:
Anonymous Anonim said...
mantabh gan!!!
w seneng ma film dokumenter ny...
:)

Anonymous yoesz said...
seppp....

semoga sukses deh film dokumenternya, btw ada kah hubungannya dengan LDR ? :D

Anonymous Azzumar Adhitia said...
Inspiratif banget bagi anak SMA yang mau kuliah. Sukses buat film dokumenternya. Filmnya bisa ditonton dimana ?

Posting Komentar

blog-indonesia.com